Imagini ale paginilor
PDF
ePub
[graphic]

1976

MAJALAH LEMBAGA PENELITIAN DAN STUDI - DGI.

[ocr errors]

Majalah PENINJAU diterbitkan empat kali setahun oleh Lembaga Penelitian dan Studi Dewan Gereja-gereja di Indonesia untuk kalangan sendiri. Maksud penerbitan ini ialah melaporkan hasil pekerjaan LPS-DGI serta merangsang pertukaran pikiran mengenai soal-soal yang digarap dalam bidang-bidang kemasyarakatan, kebudayaan dan keagamaan di sekitar kehidupan Gereja di Indonesia. Redaksi menyambut baik tanggapan dari para pembaca. Siapa yang hendak me nyumbang pikirannya atau hasil penelitiannya diundang menghubungi :

[blocks in formation]

Buku-buku yang diminta untuk dibicarakan dalam majalah PENINJAU, harap dikirim dua eksemplar kepada alamat pos LPS-DGI.

[merged small][merged small][merged small][ocr errors][merged small][merged small][merged small][merged small][ocr errors][subsumed][merged small][merged small][merged small][merged small][merged small][merged small]

W.D. Soekisman, Masalah Cina di Indonesia (Yahya Wiriadinata)

: 164

1

Sesuai dengan apa yang telah diberitahukan dalam PENINJAU II, 3. maka saudara pembaca akan temui dalam nomor ini pertama-tama laporan penelitian tentang Gereja Masehi Injili Halmahera yang disusun oleh Nn. A.L. Frans SH dan kemudian dibahas bersama dengan pimpinan GMIH. Biarpun laporan ini lebih panjang dari pada yang dipikirkan semula, maka pada akhirnya redaksi toh mempertahankan rencana yang semula untuk menerbitkan laporan tersebut dalam PENINJAU, sebelum ia terbit lagi sebagai Benih Yang Tumbuh 9, dilengkapi dengan kata-kata pengantar, lampiran-lampiran, dll. Semoga usaha untuk memperkenalkan GMIH di lingkungan lebih luas menunjukkan simpati dan solidaritas yang menolong gereja itu dalam hidupnya di daerah terpencil di tanah air kita.

Dalam rangka menyelesaikan Laporan Nasional tentang keadaan Gereja di Indonesia, Dr. Frank L. Cooley telah menggariskan "pra-sejarah" DGI yang dipersembahkan pada pembaca majalah ini dalam PENINJAU II, 4. Dalam nomor ini, Dr. Olaf Schumann memberikan sedikit gambaran tentang pergumulan DGI selama 25 tahun pertama dalam hidup badan oikumenis itu, dengan memperhatikan secara khusus soal keesaan gereja. Diharapkan bahwa dalam waktu yang dekat, rangkaian karangan ini dapat dilengkapi dengan sebuah renungan tentang keadaan DGI yang sekarang, berhubung dengan Sidang Rayanya yang ke-8.

Beberapa tahun yang lalu, Drs. James Danandjaja menyusun laporannya tentang lingkungan di mana gereja hidup di pulau Nias. Meskipun keadaan di Nias berubah pula dalam tahun-tahun terakhir ini, data-data yang dikumpulkan serta analisanya tentu dapat lagi memperkaya pengetahuan kita tentang pulau Nias itu, yang dengan karangan ini untuk kedua kalinya mendapat perhatian khusus dalam PENINJAU.

Republik Indonesia sudah berumur lebih dari 30 tahun jangka waktu 30 tahun biasanya dianggap sebagai jangka kegiatan dari satu generasi. Dengan demikian, generasi pendiri dan pejuang Republik ini dan kemerdekaannya, sedikit banyak telah diganti oleh generasi berikutnya. Bagaimanakah generasi yang baru ini dapat menghayati lebih lanjut citacita para pembina Republik ini? Sdr. Christianto Wibisono mengundang pembaca karangannya untuk ikut mencari jawaban atas pertanyaan ini.

Alam pikiran Mohammad Iqbal tetap mengilhami banyak orang, baik di Pakistan maupun di tempat lain, termasuk Indonesia. Untuk memperkenalkan pujangga dan filosof yang besar ini pula di lingkungan para pembaca PENINJAU, maka dalam rubrik Serba-Serbi diberikan kesempatan kepada Dr. Olaf Schumann, Mohammad Roem SH dan Laksma Drs. H. Bahrum Rangkuti untuk menguraikan dan merenungkan beberapa segi yang tetap relevan, pula di alam Indonesia masa kini, dari filsafat Iqbal. Dimuat pula beberapa syair yang diterjemahkan oleh Drs. H.B. Rangkuti.

2

Pada akhirnya, Sdr. Yahya Wiriadinata meninjau sebuah buku yang menyinggung suatu persoalan nasional yang tetap hangat, yaitu hubungan antara pribumi dan non-pribumi. Dengan lebih membahas persoalan itu atas dasar fakta dan penelitian, maka diharapkanlah supaya semakin diberikan padanya tempat dan propinsi yang wajar.

Redaksi.

« ÎnapoiContinuă »